Fast Response

Whats'up 082242433432
Pin BB 56d4728f
Call 6282137593321
Line pusatdataid.com
YM jelly_jony

Dijual, Bunker Penyelamat 'Kiamat 2012'.Tertarik?






Mitos bahwa kiamat akan terjadi pada 2012, sudah dipatahkan oleh beberapa ilmuwan. Namun, seorang wirausaha asal Kalifornia justru memanfaatkan isu ini untuk meraup untung.

Bukan bahtera Nuh -- kapal superbesar-- yang ditawarkan. Namun berupa bunker atau lubang perlindungan superkuat yang diklaim bisa menyelamatkan 4.000 orang -- jika sesuatu yang sangat buruk terjadi pada Bumi.

Dalam laman usahanya, Vivos, Robert Vicino menyebut daftar bencana mahadahsyat yang bisa dilindungi oleh bunker produksinya.

Dari, perang nuklir, senjata biologis, datangnya Panet X atau Nibiru, badai matahari, pembalikan kutub Bumi, tsunami global, jatuhnya komet atau asteroid, dan meletusnya gunung berapi super dari bawah Taman Nasional Yellowstone, Wyoming -- yang mirip spekulasi penyebab kiamat 2012.

Tak hanya sesumbar, Vicino bahkan mengajak sebuah stasiun televisi di bawah NBC News, untuk tur di bunker miliknya di sebuah lokasi yang dirahasiakan dekat Gurun Mojave di wilayah Barstow, Kalifornia.

Bunker pertama dari 20 tempat perlindungan yang akan dibangun Vivos, memiliki luas 20.000 kaki persegi, terkubur lima tingkat di bawah tanah. Tebal temboknya tiga kaki.

Bunker tersebut dilengkapi lusinan kamar yang bisa ditinggali 200 orang. Bunker juga dilengkapi rumah sakit dan dapur umum, dengan segala perabotan.

Robert Vicino bertujuan membantu orang-orang biasa yang ketakutan menghadapi potensi kiamat. Orang-orang 'pilihan' itu tentu saja harus berduit.

"Pemerintah [AS] sebenarnya punya fasilitas seperti ini, tapi itu bukan untuk orang-orang seperti Anda atau saya," kata Vicino, seperti dimuat laman The Register, Selasa 13 April 2010.

Jadi, jika Anda mau membayar US$ 50.000 anda bisa dapat kapling di bunker penampungan Vicino. Nama Anda akan tercantum dalam tunggu, sampai bunker itu resmi dijual.

Vicino mengklaim saat ini sudah ada 1.000 calon pembeli kapling di bunkernya.

Di laman Vivos, mitos kiamat 2012 disebut-sebut untuk menarik pembeli. Bahkan dipasang perhitungan waktu mundur hingga 2012.
"Apakah Anda tahu pada 21 Desember 2012 tata surya kita akan selaras dengan celah gelap Bima Sakti untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun? Ini jelas bukan hal baik," demikian tertulis dalam laman tersebut.

Namun, sang pemilik perusahaan, Vicino mengatakan kiamat 2012 hanya satu hal yang kita khawatirkan. Kata dia, masih banyak kekhawatiran yang jadi momok manusia.

"Selain 2012, ada kekhawatiran terkait konflik Iran, kondisi ekonomi yang morat-marit, anarkhi, kemungkinan meletusnya Gunung Yellowstone. Juga gempa bumi dahsyat yang sudah kita lihat," kata Vicino.

Jika Anda salah satu dari 4.000 penghuni bunker Vicino, dia berjanji bunker bikinannya memenuhi syarat-syarat perlindungan bencana dahsyat. Misalnya, gempa bumi hingga 10 skala Richter, semburan 50-megaton nuklir yang diledakkan dalam jarak 20 mil, juga efek badai matahari dengan kekuatan jutaan volt gelombang elektromagnetik.

Saham


Saham biasa (common stock) merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya dibursa efek perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.
Ada dua jenis saham, yaitu:
Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang ditanamkan.
Karakteristiknya adalah:
- claims on income
- claims on assets
- voting rights
- limited liability
- preemptive rights
Keuntungannya adalah:
· Dividen, yang berasal dari keuntungan perusahaan sebesar alokasi yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga besarnya dividen tidak pasti karena tergantung oleh besarnya keuntungan perusahaan.
· Capital gain, yakni keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual saham yang lebih besar dari nilai belinya.
Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan obligasi. Keuntungannya adalah:
· Dividen, secara teratur sebesar harga pari (nominal) saham dikalikan dengan bunga setiap tahun.
· Jika saham preferen anda bersifat cumulative, maka jika anda belum menerima pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun berjalan.
· Dapat ditukarkan (convertible) dengan saham biasa.
· Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan.
Sedangkan kedua saham tersebut memiliki beberapa resiko yang dihadapi oleh para pemodal, yaitu:
· tidak mendapatkan dividen karena operasi perusahan tidak menghasilkan keuntungan.
· Capital Loss yaitu ketika pemodal terpaksa menjual sahamnya dengan nilai jual lebih rendah daripada nilai belinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seorong dengan terus menurunnya harga saham tersebut.
· Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan memperoleh semua aset perusahaan yang telah terjual setelah kreditur atau pemegang obligasi.
· Jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek (Dellist). Saham ini tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atau unjuk. Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut, sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a.       Par Value (nilai nominal)/ Stated Value / Face Value
Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi.
-        Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI.
-        Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan didalam neraca. Untuk satu jenis saham yang sama harus mempunyai satu jenis nilai nominal.
b.      Base Price (Harga Dasar)
Harga perdana ( untuk menentukan nilai dasar), dipergunakan dalam penghitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.
c.       Market Price

Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Harga ini terjadi setlah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over Counter Market). Transaksi di sini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, dan disebut sebagai harga di pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau di media-media lainnya.

Keputusan Portofolio Internasional


Keputusan melakukan investasi internasional berbeda dengan investasi dalam negeri. Motivasi internasional dilakukan dengan pertimbangan sangat luas disamping kriteria keekonomiannya. Dalam pelaksanaannya, investasi internasional mempunyai strategi yang sangat kompleks. Perlu waktu cukup lama untuk mengkaji peluang pasar dan mendapat informasi yang lengkap mengenai berbagai parameter keekonomian. Untuk itu dalam memakai strategi korporat yang tepat untuk bisnis internasional perlu memperhatikan berbagai ketidaksempurnaan pasar dan motifasinya.

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu. Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Obligasi



Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu surat berharga yang berbentuk utang dan surat berharga yang berbentuk kepemilikan. Obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan. Instrumen ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitnya sebagian besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka perdagangan obligasi belum begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahan kondisi dan situasi serta mulai berkembangnya perekonomian, emiten oblisai terus bertumbuh, tidak hanya terbatas pada Badan Usaha Milik Negara , tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat untuk mengimbau modal. Sejak itu pula perdagangan obligasi mulai amenunjukkan peningkatkan.
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian / kontrak yang mengikat kedua belah pihak, antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai waktu jatuh tempo pelunasan utang, bunga yang dibayarkan, besarnya pelunasan, dan ketentuan-ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.
Obligasi yang tercatat di bursa efek bisa diperdagangkan dengan cara yang sama seperti transaksi saham. Harga obligasi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Dalam transaksi obligasi, investor harus membayar biaya komisi (commision fee) kepada pialang, tetapi tidak dikenakan biaya transaksi (transaction fee) oleh Bursa Efek Jakarta.
Dengan banyaknya obligasi yang tercatat di bursa efek, baik yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah, maka pilihan yang tersedia bagi investor juga banyak. Untuk dapat membantu dalam pemilihan obligasiyang aman dan mneguntungkan, pemodal bisa menggunakan jasa credit rating agency. Jasa yang dilakukan lembaga ini adalah melakukan penilaian terhadap obligasi yang beredar dan melakukan rating. Hasil rating yang ditunjukkan akan menunjukkan seberapa aman obligasi tersebut bagi pemegang obligasi, khususnya mengenai kemampuannya dalam membayar bunga dan pelunasan pokok.
Penerbit obligasi disebut  dengan issuer, sedangkan untuk kontrak / perjanjian serta syarat dan kondisi yang terdapat pada surat obligasi disebut dengan indenture. Dalam hubungannya dengan obligasi, ada yang disebut dengan trustee (wali amanat). Wali amanat merupakan lembaga yang bertugas mengurus segala hal yang berhubungan dengan obligasi sesudah penawaran umum sampai masa hidup pasar obligasi tesebut berakhir.
Pembayaran bunga dilakukan dengan menyertakan kupon pada sertifikat obligasi. Setiap kupon melambangkan satu kali bunga yang dapat diambil. Suatu obligasi diterbitkan dengan nilai nominal yang tertentu, yang akan digunakan sebagai harga pada saat penawaran. Nilai nominal ini menunjukkan junlah utang yang harus dibayar/dikembalikanoleh penerbitnya pada saat jatuh empo. Nilai nominal sering disebut dengan niali pari (pari value), face value, stated value atau nominal value.

Kupon merupakan bunga yang besarnya tetap dan dubayarkan oleh penerbit obligasin kepada pemegang obligasi sesuai waktu yang telah ditetapkan. Namun dalam perkembangannya, bunga obligasi ada yang dibayarkan tidak selalu tetap jumlahnya, tetapi disesuaikan dengan perkembangan suku bunga secara umum. Inilah yang disebut dengan bunga mengambang. Tetapi secara umum obligasi dengan bunga tetap lebih menarik bagi investor.

Opsi


Opsi merupakan suatu produk efek turunan (derivatif) yang diturunkan dari berbagai efek yang sebenarnya. Sebagai efek derivatif, opsi akan mempunyai nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini bisa berupa saham biasa, obligasi, atau obligasi konversi. Nilai opsi tergantung dari masa hidup pasarnya. Jika masa hidup pasarnya habis, maka efek derivatif tersebut tidak ada nilainya.
Opsi banyak disukai karena fleksibilitasnya sangat tinggi. Jangkaunnya makin hari makin luas dan dapat dikembangkan cakupannya. Secara prinsip, opsi adalah merupakan suatu produk efek (sekuritas) yang akan memberikan hak kepada pemegangnya (pembelinya) untuk membeli atau menjual sejumlah tertentu dari aset finansial tertentu, pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Banyak surat berharga atau barang berharga lain yang bisa menjadikan atau melahirka opsi. Perdagangan Opsi bisa sangat menguntungkan, sehingga banyak orang yang sudah mengenal seluk beluk dan karakteristiknya akan memilij opsi ini untuk investasi dibandinhkan alat investasi lainnya.

Penerbit opsi disebut writer. Biasanya opsi diterbitkan oleh lembaga diluar lingkungan perusahaan penerbit saham yang dijadikan jaminan.Saat ini penerapan opsi yang paling umum adalah untuk menjual atau membeli berbagai aset finansial yang berupa saham biasa.

Saham

Saham biasa (common stock) merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya dibursa efek perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.
Ada dua jenis saham, yaitu:
Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang ditanamkan.
Karakteristiknya adalah:
- claims on income
- claims on assets
- voting rights
- limited liability
- preemptive rights
Keuntungannya adalah:
· Dividen, yang berasal dari keuntungan perusahaan sebesar alokasi yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga besarnya dividen tidak pasti karena tergantung oleh besarnya keuntungan perusahaan.
· Capital gain, yakni keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual saham yang lebih besar dari nilai belinya.
Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan obligasi. Keuntungannya adalah:
· Dividen, secara teratur sebesar harga pari (nominal) saham dikalikan dengan bunga setiap tahun.
· Jika saham preferen anda bersifat cumulative, maka jika anda belum menerima pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun berjalan.
· Dapat ditukarkan (convertible) dengan saham biasa.
· Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan.
Sedangkan kedua saham tersebut memiliki beberapa resiko yang dihadapi oleh para pemodal, yaitu:
· tidak mendapatkan dividen karena operasi perusahan tidak menghasilkan keuntungan.
· Capital Loss yaitu ketika pemodal terpaksa menjual sahamnya dengan nilai jual lebih rendah daripada nilai belinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seorong dengan terus menurunnya harga saham tersebut.
· Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan memperoleh semua aset perusahaan yang telah terjual setelah kreditur atau pemegang obligasi.
· Jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek (Dellist). Saham ini tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atau unjuk. Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut, sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a.       Par Value (nilai nominal)/ Stated Value / Face Value
Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi.
-        Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI.
-        Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan didalam neraca. Untuk satu jenis saham yang sama harus mempunyai satu jenis nilai nominal.
b.      Base Price (Harga Dasar)
Harga perdana ( untuk menentukan nilai dasar), dipergunakan dalam penghitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.
c.       Market Price

Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Harga ini terjadi setlah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over Counter Market). Transaksi di sini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, dan disebut sebagai harga di pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau di media-media lainnya.

Right


Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan.
Right diberikan pada pemegang saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second offering. Masa perdagangan right berkisar antara 1-2 minggu saja.

Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.Hak dalam right sering disebut dengan preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.