Fast Response

Whats'up 082242433432
Pin BB 56d4728f
Call 6282137593321
Line pusatdataid.com
YM jelly_jony
Home » » Penyebab Pengangguran Di Yunani,Portugal dan Spanyol Terus Meningkat Dan Apa Kebijakan Negara Tersebut Dalam Mengatasinya

Penyebab Pengangguran Di Yunani,Portugal dan Spanyol Terus Meningkat Dan Apa Kebijakan Negara Tersebut Dalam Mengatasinya


Nama : john jelly tobing
Nim : b100110372

Penyebab Pengangguran Di Yunani,Portugal dan Spanyol Terus Meningkat Dan Apa Kebijakan Negara Tersebut Dalam Mengatasinya


Beberapa negara di Eropa mengeluhkan kondisi krisis yang melanda Eropa saat ini sungguh merupakan beban yang berat untuk diatasi.Untuk negara-negara seperti Yunani, Irlandia, Portugal, Italia, dan Spanyol fokus tanpa henti terhadap penghematan telah menyebabkan tingkat pengangguran dan memperburuk kemiskinan. Yunani mengalami penurunan upah rata-rata 25 persen selama dua tahun terakhir. Pensiunan dipaksa untuk bertahan hidup dengan hanya € 500 per bulan. Venizelos, pimpinan Partai Pasok, yaitu partai sosialis Yunani, yang partainya berpartisipasi dalam pemerintahan koalisi darurat di bawah perdana menteri teknokrat Lucas Papademos sejak November lalu, mengatakan sudah waktunya pendekatan “satu dimensi” berakhir. Saat ini fokus yang harus diupayakan oleh negara Eropa harus tertuju pada pertumbuhan.

Dari jumlah pengangguran yang tinggi itu, kaum muda (umur 16-24) yang terhitung paling banyak. Hingga April 2012 lalu, anak muda yang menganggur di Eropa mencapai 22% seperti di Italia, Portugal, dan Slovakia.Negara dengan jumlah penganguran muda paling parah adalah Yunani dan Spanyol. Jumlahnya mencapai 50% dari total angkatan muda di negara tersebut.Tingkat pengangguran terendah adalah di Austria (4,4 persen), Luksemburg (5,2 persen), Jerman dan Belanda (5,4 persen). Sementara pengangguran tertinggi terdapat di Spanyol (25,8 persen) dan Yunani (25,1 persen).Peningkatan jumlah pengangguran, terutama usia muda, diprediksi akan memaksa Bank Sentral Eropa (ECB) memotong tingkat suku bunga tahun depan dari rekor terendahnya yaitu 0,75 persen. Langkah ini diperlukan untuk menggairahkan kembali perekonomian yang diperkirakan akan kembali terpuruk di kuartal ketiga.Bahkan, kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh uni eropa memberikan efek negatif terhadap jumlah tenaga kerja dan merangsang investasi baru.

Yang apes lagi buat ue, harga energi terus meningkat, sebesar 7,8 persen, meski lebih kecil dari level kenaikan bulan sebelumnya. Harga pangan juga semakin mahal, dengan tingkat peningkatan 3,2 persen jika dibandingkan dengan 2,9 persen pada September. Kendati demikian, tingkat inflasi eurozone mengalami peningkatan pada bulan ini, yaitu 2,5 persen dari 2,6 persen bulan lalu.Sebenarnya Jerman memiliki bonds yang bisa digunakan untuk memulihkan Eropa. Hanya saja kebijakan yang sudah mendarah daging untuk tidak menjual membuat krisis tetap terjadi. Jerman tetap ngotot untuk tidak menjualnya

Menurut saya, bila Euro tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut dan tidak bisa mendapat dukungan dari Jerman, maka krisis yang terjadi akan terus terjadi dan terjadi secara berlarut-larut. Bahkan, skenario buruk bisa saja terjadi bila Eropa tidak bisa keluar dari krisis.