VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yakin PT Istaka Karya mampu lolos dari lubang "kubur". Ia mengumpamakan perusahaan pelat merah ini sedang berada di kamar mayat.
"Untung saja belum dikubur," ujar Dahlan dalam BUMN Forum di Jakarta, Selada 4 Desember 2012.
Per April 2012, PT Istaka Karya Persero telah merumahkan seluruh pegawainya, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Alasannya, BUMN ini sedang dililit masalah hukum sehingga perlu disehatkan.
Pemicunya, para debitor perseroan yang emosi dan mempailitkan perusahaan kontruksi itu. Kementerian BUMN lalu melakukan perdamaian dengan para debitor dan menghasilkan beberapa butir kesepakatan.
Kesepakatan pertama, untuk sementara piutang PT Istaka Karya dijadwalkan ulang pembayarannya dan akan dikonversi menjadi saham non voting. "Dengan demikian para debitor akan mempunyai saham namun tidak mempunyai hak voting," katanya.
Nantinya secara bertahap, manajemen Istaka akan melakukan pembelian saham kembali (buyback) secara perlahan. Selain itu Istaka juga akan mendapatkan injeksi dana dari PT Waskita Karya senilai Rp60 miliar untuk membantu kebangkitan BUMN tersebut.
Dahlan optimistis manajemen yang baru mampu mengatasi masalah ini. "Yang membuat Istaka terpuruk bukan manajemen sekarang, tapi sebelumnya," jelasnya.
Menurut Dahlan jumlah utang Istaka mencapai Rp600 miliar. Pihak Kementerian BUMN dan debitor telah sepakat membeli kembali dan melunasi utang tersebut dalam waktu 5 tahun.
"Saya rasa mereka bisa karena dalam beberapa proyek di PON, Istaka merupakan salah satu kontraktor yang menghasilkan bangunan paling baik," ungkapnya. (umi)
