foto : shutterstock
Pengertian/pengetahuan
tentang perilaku keorganisasian mempunyai arti yang
sangat penting bagi manajer, ia akan lebih cepat melihat/menangkap
perubahan yang dramatik didalam organisasi.
Dalam
jangka pendek sebagian perubahan dan kesempatan/peluang yang dihadapi
dimasa yang datang, manajer dapat menggunakan konsep perilaku
keorganisasian. Hal inilah akan lebih memudahkan para manajer dalam
melihat/mengamati tantangan dan kesempatan dalam berbagai
penyelesaian.
Perbaikan
kualitas dan produktivitas
Dalam usaha
perbaikan kualitas dan produktivitas. Tom Rossi menerapkan program
total kualiti manajemen (TQM). TQM adalah suatu filosofi manajemen
yang menggerakkan/mencapai hasil secara konstan yang dicapai dari
pengembangan/ perbaikan kepuasan konsumen untuk proses organisasi
secara keseluruhan.
Pendekatan
yang dipakai
dalam TQM yaitu reenginering, dimaksud dengan reenginering adalah
mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan menjadi lebih dapat
dilaksanakan/dikerjakan dan jika struktur organisasi
dikreasi/dibangun dari kondisi awal mulanya.
Perbaikan
keterampilan orang/manusia.
Didalam usaha
perbaikan ketrampilan manusia/orang tidak lepas dari teori dan
konsep yang relevan sehingga dapat membantu memprediksi perilaku
manusia dan menerapkan/menempatkan manusia pada posisi pekerjaan yang
sesuai. Untuk itu perlu ada usaha peningkatan/perbaikan antar
personal.
Aneka ragam
manajemen tenaga kerja.
Didalam aneka ragam
manajemen tenaga kerja, diartikan organisasi menjadi sangat
heterogen, termasuk perbedaan: jenis kelamin, ras, suku, dan kelompok
sehingga dalam hal ini organisasi harus adaptif terhadap
perbedaan-perbedaan yang ada.
Tanggapan
terhadap Globalisasi.
Didalam menanggapi
globalisasi, supaya dapat bekerja secara efektif dengan
berbagai individu, kelompok. Hal ini membutuhkan pengertian tentang
kultur, bagaimana beradaptasi dengan style/gaya manajemen yang
berbeda-beda sehingga dengan perbedaan tersebut dapat memodifikasi
secara praktis.
Menguasakan/memberi
kuasa kepada seseorang/karyawan/tenaga kerja.
Didalam
pelaksanakan pemberian kuasa, ialah dengan memilih gaya
kepemimpinan,
hubungan kekuasaan, desain kerja, dan struktur organisasi, hal-hal
tersebut sesuai dengan siklus dan perkembangan organisasinya.
Pemilihan
stimulan dan pengembangan.
Organisasi
ketenagakerjaan dapat memilih blok penghalang yang menjadi daya
dorong pengembangan. Tantang bagi manajemen adalah kreativitas dalam
memberikan simulan dan toleransi tantangan kepada tenaga kerja
sehingga ide perilaku dan teknis realitis dengan tujuan.
Kemunduran/penurunan
loyalitas tenaga kerja.
Berdasarkan
pengamatan/surve tahun 1988-1993 menunjukan/menggambarkan
penurunan loyalitas tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
GAMBARAN LOYALITAS
LOYALITAS
LOYALITAS TENAGA
PERUSAHAAN KEPADA
KERJA KEPADA
TENAGA KERJA
PERUSAHAAN
PENURUNAN LOYALITAS
77 %
60 %
SELAMA 5 TH
LOYALITAS LEBIH
22 %
35 %
LOYALITAS SAMA
1%5%12
Sumber:
B.S. Maskal. “Company loyalti Dies,
A Victin of Neglect” Industri Week (March
1,1993)p.12.
Dari gambaran
tersebut diatas sangat penting dalam perilaku keorganisasian
sehingga bagi manajer, bagaimana menemukan jalan memotivasi pekerja
supaya tidak mengalami penurunan kesepakatan/komitmen.
Untuk
itu diperlukan pemeliharaan organisasi dalam persaingan global.
Memperbaiki etika
perilaku Dalam memperbaiki etika perilaku, manajer membutuhan iklim
kreativitas dalam kesehatan itika bagi tenaga kerja sehingga tenaga
kerja dapat bekerja dan minimal dapat menghormati tingkat perbedaan
ambiquitas perilaku benar atau salah.